KONSELING BAGI ANAK BERBAKAT AKADEMIK KONSELING BAGI ANAK BERBAKAT AKADEMIK ~ Studying Health Sciences

Kamis, 17 November 2011

KONSELING BAGI ANAK BERBAKAT AKADEMIK



A.    Pendahuluan
Secara statistik jumlah anak berbakat akademik (ABA) sangatlah besar di Indonesia.Di antara mereka ada yang telah berhasil mewujudkan potensinya, sehingga dapat berprestasi optimal,  namun sebagian besar di antara mereka cenderung belum berprestasi optimal. Hal ini ditunjukkan dengan penampilan sejumlah anak SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa di antara sejumlah PT dengan prestasi secara menakjubkan yang tidak hanya pada tingkat nasional, melainkan juga tingkat internasional. Jika dihitung, maka jumlah anak yang berprestasi masih jauh dari angka yang seharusnya. Kekurangberhasilan itu, tidak hanya disebabkan oleh persoalan kompleks  yang dihadapi bangsa Indonesia, melainkan sistem pendidikan yang diterapkan belum banyak memberikan fasilitasi bagi perkembangan anak berbakat.
           Di sisi lain arus globalisasi sangat menghendaki kemampuan kompetitif dalam berbagai hal di antara setiap warga Indonesia. Untuk dapat mengantarkan bangsa Indonesia di masa depan yang lebih prospektif dan mampu bersaing secara terbuka,  maka sangatlah diperlukan sistem pendidikan yang mampu membangun keunggulan (excellence). Untuk membangun keunggulan tersebut, bangsa Indonesia   bertumpu pada individu-individu yang memiliki potensi dan prestasi cemerlang, salah satunya adalah ABA.
          Hingga kini berbagai upaya telah dilakukan dalam membangun keunggulan, di antaranya melakukan reformasi hukum di bidang pendidikan, manajemen pendidikan,  proses pembelajaran,  kurikulum, dan sistem evaluasi. Namun pada kenyataannya semua upaya reformasi di bidang pendidikan belum menampakkan hasil yang menggembirakan.  Salah satunya adalah kinerja Bimbingan dan Konseling (BK) belum mampu menampilkan prestasi yang membanggakan terutama dalam memberikan pelayanan bagi anak berbakat akademik. Anak berbakat akademik tidak hanya membutuhkan layanan BK tidak hanya untuk pengembangan potensinya, melainkan juga untuk mengatasi persoalan yang dimilikinya.
          Berdasarkan pengalaman negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, layanan bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu jantung proses pendidikan yang ternyata mampu menunjukkan kontribusinya dalam mengakselerasi kemajuan pendidikan, yang pada gilirannya mampu membangun keunggulan.

Makalah Oleh : Rochmat WahabUntuk versi lengkap, dapat anda peroleh dengan menjadi donatur terlebih dahulu Pada :
NO Rek : 1100005922437 (gunawan)
SMS Konfirmasi : 081994608779

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar